Tutorial89.com | Jika Anda pernah
melihat atau mengalami sendiri penipuan kartu kredit, maka Anda pastinya tahu
betapa meyakinkan dan licik cara penipu tersebut. Dan Anda tidaklah
satu-satunya korban; banyak pemegang kartu kredit di dunia juga sering tertipu
setiap tahunnya. Pelaku kejahatan biasanya menggunakan berbagai modus untuk
mendapatkan keuntungan dari kartu kredit, mulai dari penyalahgunaan kartu
kredit hingga pembobolan data perbankan. Berikut adalah beberapa jenis penipuan
kartu kredit yang sering terjadi dan paling meyakinkan di zaman kini.
1. Penawaran Limit Kartu Kredit Yang Fantastis
Semua kita tau bahwa kartu kredit
memiliki jumlah limit tertentu dan terbatas. Untuk meningkatkannya merupakan
hal tidak begitu mudah karena harus melalui beberapa proses aplikasi lewat
bank. Akan tetapi, apabila tersedia agen bank dengan penampilan meyakinkan yang
bersedia menawarkan peningkatan jumlah limit kartu kredit dengan cepat dan
mudah. Kebanyakan orang pun akan tertarik. Baik itu secara langsung maupun
telepon.
Pada awalnya pelaku akan mengaku
sebagai pegawai perusahaan kartu kredit. Kemudian menghubungi calon korban dan
menawarkan limit kredit mencapai 2 kali lipat dari limit yang diberikan dengan
tanpa biaya administrasi. Setelah korban setuju, pelaku mengatur pertemuan
dengan korban untuk mengambil KTP dan kartu kredit korban, serta meminta calon
korban untuk membuat aplikasi baru dan persyaratan lain. Untuk lebih
meyakinkan, kartu kredit korban akan diambil dan potong secara langsung.
Padahal kartu yang dipotong bukanlah kartu asli korban, hal ini dilakukan
secara cepat tanpa kesadaran korban.
Setelah berhasil membawa pergi
kartu kredit korban, pelaku langsung menggunakannya untuk transaksi pembelanjaan
yang mereka inginkan. Bahkan mereka akan melakukan tarik tunai sebelum kartu
kredit Anda dibatalkan oleh pihak bank. Jumlah tarik tunai ini dapat mencapai
puluhan juta, jika Anda belum menyadarinya. Oleh sebab itu, jangan pernah
tergiur dengan penaikan limit kartu kredit dari sumber yang tidak pasti. Selalu
pergi ke website atau cabang bank penerbit kartu kredit Anda.
2. Phishing
Phishing merupakan tindakan
pencurian data pribadi nasabah seperti ID, PIN, Nomor Rekening bank ataupun
nomor kartu kredit Anda secara illegal. Setelah mendapatkan data Anda, pelaku
atau penipu akan mengakses rekening Anda atau menyalah gunakan kartu kredit
Anda.
Phishing dapat dilakukan melalui
beberapa cara. Cara yang paling umum seperti email atau sms palsu yang
menyesatkan nasabah. Penipu akan menggunakan nama perusahaan besar bahkan
dengan logonya yang cukup terpercaya di mata masyarakat. Dan kemudian
berkomunikasi dengan korban untuk meminta data pribadi kartu kredit korban
untuk keperluan yang masuk akal. Biasanya mereka akan meminta Password, PIN,
nomor ATM / kartu kredit. Tidak asing juga mereka menyamar sebagai petugas
bank.
Selain itu terkadang melalui
situs palsu yang sama persis dengan situs resmi, penipu akan mengirimkan email
ke link situs palsu untuk membuat Anda mendaftar data pribadi Anda. Setelah
Anda mengisikan data Anda kemudian mereka akan menyalah gunakan data tersebut. Ditambah
lagi, zaman sekarang transaksi kartu kredit online tidaklah asing. Terkadang website online palsu untuk
berbelanja juga sering menjadi modus mereka. Karena ketika Anda ingin melakukan
transaksi online baik itu untuk membeli barang atau servis, Anda perlu
mengisikan data kartu kredit Anda untuk melanjutkan transaksi. Kemudian mereka
akan mengambil data kartu kredit Anda tersebut.
Untuk mengantisipasi dari phishing,
pastikan Anda tidak pernah mengirimkan data nomor kartu kredit Anda di website
apapun atau melalui email / sms. Jika Anda ingin melakukan transaksi online,
pastikan website tersebut merupakan website yang terkenal, terjamin dan tidak
website palsu.
3. Alat Penyadap Data Rahasia
Akhir akhir ini, tekonologi
kejahatan telah berkembang hingga penipu dapat menyalin data rahasia yang Anda
cantumkan di mesin ATM atau EDC. Caranya melalui alat penyadap yang dipasang di
mesin ATM atau EDC. Kemudian saat korban menarik uang, alat tersebut akan mengambil data pribadi
Anda termasuk nomor PIN ATM yang Anda masukan. Jika korban melakukan transaksi
dengan kartu kredit, penipu akan mencuri data dan menggunakan kartu kredit
sehingga tagihan tiba dengan jumlah yang membengkak.
Cara terbaik untuk menghindari
penipuan ini adalah Anda harus memastikan ATM tersebut tidak ditempel dengan
alat lain. Periksa semua perangkat ATM yang terpasang melekat kuat. Apabila
Anda melakukan transaksi kartu kredit di mesin EDC, pastikan Anda menggunakan
kartu hanya di toko atau merchant terpercaya, jika tidak gunakan cash. Selalu
periksa sms dari pihak bank jika ada transaksi yang mencurigakan. Pastikan juga
petugas tidak menggesek kartu kredit Anda berkali-kali.
Ketiga modus tersebut patut
diketahui untuk Anda yang telah memiliki kartu kredit ataupun yang hendak
melakukan aplikasi kartu kredit.
Selalu waspada dengan penggunaan kartu kredit Anda dan jangan ragu-ragu untuk
menanyakan kepihak bank untuk memastikan segala macam penawaran yang aneh.
Sumber artikel dari AturDuit Indonesia